Jumat, 27 Juni 2014

My Holiday

Liburan, ya liburan masa dimana semua akivitas sekolah nggak ada untuk beberapa waktu kedepan and yeah i like it \m/. Liburan emang mengasyikkan, apalagi kalau keluar kota apalagi keluar negeri, ceileh sedap bamget tuh keliatannya XD. Tapi kadang kenyataan berkata berbeda bro, kadang biasanya lu hanya ngabisin waktu dirumah dengan guling-guling nggak jelas atau sekedar ngotak-ngatik tipi mencari program tipi yang bagus dan pada kenyataannya progam tipi Indonesia cuma dikit yang bagus dan pada akhirnya lu cuma bengong dirumah sambil nunggu keajaiban datang, misalnya lu diajak liburan gitu sama temen ke pantai atau hotspotan itu juga kalau kantong lu lagi nggak bermasalah -_-'. Itulah realita liburan yang harus lu dapet setiap tahunnya untuk pergi ke luar kota mungkin harapan nya cuma 0,00001 % karena pada dasarnya kita kejepit sama penyakit kronis yaitu kanker alias kantong kering xD.
Ngomongin masalah liburan, liburan gw cuma gw habisin di rumah kok bersemedi didepan laptop tercinta dan browsing dan browsingan gw nggak jauh dari kata anime dan fanfiction jiahahahaha xD *plakk *abaikan. Klo masalah sosmed, gw nggak terlalu update lagi skrng sama yang namanya sosmed, kalo pun update palingan bbm karena lebih mudah diakses :D. Sebenarnya temen gw udah bilang ke gw kalo gw kebanyakan nonton anime entar gw lupa sama realita, apalgi kenyataan terkadang sangat menyakitkan *ceileh gw punya kata XD. Tapi bagi gw itu nggak masalah, selama dunia belum melarang lu pada untuk melupakan realita sesaat jdi nggak masalah kan xD.
Oke balik kemasalah liburan gw, gw bisa terbilang nyaman pada posisi liburan gw karena selama gw liburan gw preview ulang episode one piece dari arc marineford, pdhl udh ratusan kali diulang dan reaksi ketika nonton itu pun sama kenapa Ace harus mati ? padahal Ace karakter favorit kedua gw setelah Zorro, rasanya gw pengen nangis tapi gw nggak bisa nangis, entah gw nontonnya kurang menghayati krn kondisi yg kgk mendukung aau krn gw emang nggak bisa nangis walopun adegan pas arc marineford itu bisa terkategorikan lumayan sedih apalagi pas Ace ngelindungi Luffy, aaak Ace memang kakak yang baik pengen punya kakak sebaik itu tapi gw nggak punya kakak, apalagi gw ini anak sulung dar dua bersaudara otomatis gw jadi kakaknya -_-'. setelah selesai bertapa dengan one piece, gw lanjutin dengan baca fanfiction, gw iseng-iseng aja baca terus kalo menarik gw review klo nggak ya udh gw jadi silent reader aja *nggak patut ditiru ini xD.
Begitulah cerita kehidupan liburan gw yang serba miris dengan kantong kering, tapi gw berusaha untuk menikmatinya, karena nggak selamanya liburan dirumah itu membosankan, lu bisa lakuin hobi lu dirumah aau mungkin bantu ibu masak buat yang cewek dan yang cowok bantu nganterin ke pasar sekalian ikut belanja, tapi lebih asyik sih liburan diluar rumah apalag kalo ngadain acara, apalagi bentar lagi puasa pastinya pas puasa kita bakal keluar buat ngabuburit bareng teman dong atau bukber, so nggak selamanya liburan harus keluar kota apalagi keluar negeri, kita bisa lakukan apapun dengan liburan dirumah :D. Sebagai tanda perpisahan gw kasi pic kece dari Law, Luffy dan Kid yah, bye-bye minna xD *menghilang


Sabtu, 25 Januari 2014

Lirik Naruto Shippuden Ending 28

Rainbow (虹, Niji)
Vacuum Hollow (真空ホロウ, Shinkū Horō)

Wakatten dayo 
Hoka no dare de monakute
Kono sora ippai no niji wo kakete miseru yo
Itsu ma de tatte mo todo ka nai yo
Ato nankai mo kuri kaesu nichijou
Oika keteru no wa itsu ka jibun de egai ta mirai
Mata dare ka no sei ni shite ta
Wakatten dayo
Kono mama ja dame na koto
Kono me de midashi ta ‘‘ashita no jibun’’ wa mou shinjite iin desu ka?
Wakatten dayo
Ika naku chaike nai koto
Niji no mukou de matteru mou hitotsu no mirai e
Wakatten dayo Wakatten dayo

Jumat, 24 Januari 2014

Love At First Sight

Love At First Sight
Warning: Alay, gaje, alur cepat, nggak berEYD, don't like don't read tombol back menanti anda
Rate: T
Happy Reading ^o^

Pagi itu sekitar beberapa tahun yang lalu aku masih ingat saat pertama kali aku menginjakan kaki didepan rumah keluarga ku di Kota P, saat itu aku masih berusia 13 tahun dan belum tahu tentang apa artinya cinta bahkan pacaran pun belum pernah padahal teman-temanku sudah punya pacar pada usia segitu. Saat itu aku masih ingat disaat pertama kali aku bertemu D tetangga didepan rumah keluargaku harus kuakui dia cukup keren dan tampan tapi aku yang kuper dan masih polos pada waktu itu masih menganggap D hanya anak cowok yang biasa-biasa saja dan tidak keren ketimbang tokoh komik yang sering kubaca.

Siang itu disaat aku berniat ingin keluar rumah dan jalan-jalan tiba-tiba D menyapaku
"Hai"
"Hai juga"
Itulah pembicaraan singkat yang kulakukan dengan D, dia hanya menyapaku sekedar basa-basi saja, aku juga hanya bersikap sewajarnya berbeda dari anak-anak seusiaku yang akan menjerit histeris karena disapa oleh seorang cowok.

Sudah hampir 2 hari aku di rumah keluargaku dan aku masih ingat pembicaraan terakhir ku dengan D yang sangat singkat itu dalam hati aku bertanya apa tidak apa-apa kalau aku hanya berkata dua patah kata saja dengannya dan setelah berulang kali aku berpikir aku bertekad untuk berkenalan tapi bagaimana caranya itulah yang kupikirkan sekarang. Aku bingung saat itu juga dan disaat kebinguan tengah melandaku ternyata ada solusi untuk semuanya. Kakak sepupuku mengajakku jalan-jalan tapi sebelum itu dia menyuruhku membelikannya garam ditoko depan rumahnya dan aku baru ingat kalau itu rumah D jadi aku punya cara untuk berkenalan

Aku masuk ke toko yang luasnya hanya 3x4 meter dan disana ada D yang tengah menjaga tokonya
"Mau beli apa ?"
"Garam"
"Oh, ini nih garamnya"
"Lho, bukannya garamnya disana ?"
Aku menunjuk kearah kardus yang berisi garam yang berada di rak sebelah kanan toko itu
"Aku tau kok kamu mau nyari garam"
"Hah ? Kamu stalker yah ?"
"Nggak kok! Tadi aku dikasi tahu sama Kak Y kalo kamu mau beli garam"
Pantesan aja dia nyuruh aku beli garam ternyata dia tahu kalau aku mau kenalan sama D. Dasar tukang ngunping, pasti dia dengar ocehan beo ku dikamar tadi.
"Oh, berapa harganya ?"
"2000"
"Mahal amat ?"
"Buat orang asing harus mahal dong hahaha"
"Huh dasar!"
"Hehehe.. Bercanda kok. Oh ya namanya siapa ? Aku kemarin mau nanya nama tapi kamu cuma bales sapaan aku singkat sih"
"Aku K, gimana nggak bales singkat kamu cuma bilang hai aku bingung mau balas apa"\
"Oh. Aku D, salam kenal yah. Yah aku juga bingung masa aku dateng-dateng harus nanya nama kamu kan aneh jadinya"
"Salam kenal juga D, ya udh nih uang 2000 nya aku mau pulang dulu"
"Eh! Tunggu dulu K, ini kembaliannya"
"Nggak usah ambil aja aku juga nggak mau ada kembalian kok"

Tidak terasa sudah seminggu lebih aku berkenalan dengan D dan kami jadi sering bertemu, aku kadang main dirumahnya dan kadang dia main dirumahku itulah kegiatan yang kami lakukan. Tanpa sadar aku tiba-tiba merasa aneh dengan jantungku, terkadang ia berdetak normal saat D tidak didekat ku terkadang ia berdetak cepat saat D didekatku apa aku punya kelainan jantung itulah pikirku.

Beberapa hari ini aku sengaja menghindari D atas saran Kak Y, entah kenapa sarannya terkesan aneh dan sulit dipercaya tapi itu membawa efek yang cukup besar padaku, aku merindukan sosok D teman yang menemaniku disaat aku tidak ada teman di lingkungan sekitar rumah Kak Y, tapi aku senang karena jantungku balik normal bisa bahaya kalau berdetak melebihi batas normal bisa-bisa jantungku meledak. Aku ingin keluar rumah karena sumpek dan ocehan Kak Y tentang D membuat telingaku berdenging jadi aku memutuskan untuk refreshing disaat aku keluar aku nggak sengaja melihat D dan untungnya dia nggak melihatku kalau sampai melihat aku mungkin akan pingsan, tapi kesenanganku berhenti ketika dia menoleh kearah ku dan tersenyum dan itu membuat jantungku makin berdetak kencang
"Hai K"
"Ha-ha-ha-, hai D"
"Lho kamu kenapa ?"
"Aku sakit"
"Pantesan nggak nongol-nongol kupikir kamu udah pulang, oh ya kamu sakit apa sih ?"
"Aku sakit kalau ngeliat kamu tau, makanya aku nggak keluar-keluar"
"Aku kayak kuman aja"
"Emang iya, udah jangan-jangan deket-deket lagi entar jantungku copot, emang kamu mau tanggung jawab ?"
D hanya diam, kurasa dia tahu masalah dari sakitku yang aneh ini, tiba-tiba dia pergi masuk kedalam rumahnya sejak kejadian itu aku tidak pernah melihat D sampai aku pulang ke kota asalku Kota K

Sudah 3 tahun sejak kejadian itu dan sekarang aku sadar kalau kejadian 3 tahun yang lalu itu adalah cinta pada pandangan pertama, dan yang kudengar dari Kak Y kalau D udah punya pacar dan aku ikut senang dan terkadang aku bertanya pada Kak Y tentang apakah D ingat aku dan Kak Y selalu jawab dengan emoticon senyum entah apa maksudnya aku nggak tahu, hanya Kak Y, D dan Tuhan yang tau maksud emoticon senyum itu.

The End